Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki posisi strategis di dunia, tidak pernah lepas dari tekanan internasional. Sejak era kolonial hingga masa kemerdekaan, berbagai bentuk tekanan, baik melalui diplomasi maupun konfrontasi, telah membentuk sejarah bangsa ini.
Salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia adalah Konferensi Meja Bundar, yang menjadi titik akhir perjuangan diplomasi Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda. Konferensi ini tidak hanya menandai berakhirnya kolonialisme Belanda di Indonesia tetapi juga menunjukkan betapa kuatnya tekanan internasional dalam menentukan nasib suatu bangsa.
Selain itu, Pemberontakan PKI pada tahun 1965 juga menjadi contoh bagaimana tekanan internasional, dalam hal ini dari blok Timur dan Barat selama Perang Dingin, mempengaruhi stabilitas politik dalam negeri. Peristiwa ini tidak hanya mengubah peta politik Indonesia tetapi juga hubungan internasionalnya.
Era Reformasi yang dimulai pada tahun 1998 juga tidak lepas dari tekanan internasional. Krisis ekonomi Asia yang melanda menjadi katalis bagi perubahan politik di Indonesia, menunjukkan sekali lagi bagaimana faktor eksternal dapat memicu transformasi internal.
Peran PPKI dan pembentukan KNIP serta pembubaran BPUPKI adalah contoh lain bagaimana tekanan dan dinamika internasional mempengaruhi proses pembentukan negara Indonesia. Sementara itu, istilah Nusantara dan Hindia Timur mengingatkan kita pada warisan kolonial yang juga merupakan bentuk tekanan asing terhadap kedaulatan wilayah.
Agresi Militer Belanda setelah proklamasi kemerdekaan adalah contoh nyata konfrontasi bersenjata sebagai bentuk tekanan internasional. Peristiwa ini tidak hanya menguji ketahanan bangsa Indonesia tetapi juga menarik perhatian dan intervensi dari PBB.
Melalui elaborasi berbagai peristiwa sejarah ini, kita dapat melihat bagaimana tekanan internasional, baik yang bersifat diplomasi maupun konfrontasi, telah membentuk Indonesia menjadi negara seperti sekarang ini. Dari perjuangan kemerdekaan hingga era reformasi, tekanan internasional selalu menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan dalam memahami sejarah dan politik Indonesia.